NUNUKAN – Di tengah gemuruh orkestrasi pembangunan fisik yang kini menggema di setiap pelosok desa, sebuah episode kebangkitan pengetahuan, pencerahan keterampilan, dan penguatan sumber daya manusia (SDM) tengah bergulir dengan intensitas tinggi di jantung Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan.
Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 Kodim 0911/Nunukan telah mengukir lebih dari sekadar jejak semen dan guratan aspal yang baru; mereka telah menorehkan benih-benih ilmu pengetahuan, menumbuhkan tunas-tunas inovasi, dan menyemai bibit-bibit kemandirian melalui serangkaian penyuluhan komprehensif yang mencakup spektrum luas pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Ini adalah sebuah gebrakan visioner yang secara gamblang membuktikan bahwa pembangunan sejati adalah sebuah simfoni harmonis, sebuah tarian yang selaras, antara penguatan infrastruktur vital dan pengoptimalan kapasitas Sumber Daya Manusia lokal yang tak ternilai harganya. Mereka memahami bahwa tanpa SDM yang mumpuni, infrastruktur hanyalah kerangka tanpa nyawa.
Suasana Rabu sore yang cerah (28/05), menjelma menjadi kanvas antusiasme di Aula Kelurahan Mansapa. Ruangan itu tidak hanya dipenuhi oleh kehadiran fisik warga setempat, melainkan juga dihuni oleh gelombang energi positif dari mereka yang hadir sebagai partisipan aktif, bukan sekadar penonton pasif.
Mereka adalah bagian integral dari sebuah inisiatif monumental yang berpotensi mengukir dan mendefinisikan ulang masa depan komunitas mereka. Melalui program TMMD Ke-124 ini, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) kembali menegaskan dan membuktikan komitmennya yang tak tergoyahkan untuk tidak hanya fokus pada pembangunan struktural dan fisik semata, tetapi juga untuk secara holistik membangun kecerdasan kolektif, memupuk kemandirian ekonomi, dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Rangkaian kegiatan penyuluhan ini menjadi penanda kuat, sebuah simbol yang tak terbantahkan, bahwa spirit luhur “Manunggal” – yang berarti kebersamaan atau menyatu – tidak lagi terbatas dan terdefinisi hanya pada pekerjaan-pekerjaan fisik yang memerlukan kekuatan tangan dan fisik, melainkan telah meluas dan mencapai dimensi penyatuan visi dan misi yang jauh lebih mendalam untuk mencapai kemajuan bersama, sebuah sinergi yang akan terus berkelanjutan.
Lettu Czi Afrizal, seorang anggota Staf Satgas TMMD Ke-124 Kodim 0911/Nunukan, dengan tutur kata yang gamblang dan penuh keyakinan telah menjelaskan filosofi fundamental yang menjadi pondasi dan spirit di balik setiap langkah, setiap keputusan, dan setiap implementasi program TMMD. “TMMD ini harus memiliki sasaran yang terukur, baik itu sasaran fisik yang konkret maupun sasaran non-fisik yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas,” ujarnya dengan nada penuh penekanan dan keyakinan yang terpancar jelas.
Ungkapan tersebut bukanlah sekadar retorika kosong atau kata-kata yang dituturkan tanpa makna; melainkan sebuah manifestasi konkret dari pemahaman mendalam yang telah diinternalisasikan oleh jajaran TNI AD bahwa kemajuan sejati sebuah bangsa, keberlanjutan sebuah peradaban, tidak bisa berdiri sendiri tanpa sokongan fondasi pengetahuan yang kokoh, keterampilan yang adaptif, dan mentalitas mandiri yang kuat di tengah masyarakat. Ini adalah pengakuan bahwa investasi pada manusia adalah investasi terbaik.
Maka dari itu, proyek pembangunan jalan sepanjang 2.600 meter dengan lebar ideal 6 meter – sebuah proyek infrastruktur yang monumental dan menjadi sasaran utama fisik yang sangat dinantikan – akan terasa jauh lebih bermakna, jauh lebih impactful, dan jauh lebih berkelanjutan ketika masyarakat yang akan memanfaatkan infrastruktur tersebut juga secara simultan dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang relevan. Pengetahuan ini mencakup teknik-teknik inovatif untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian mereka, metode-metode modern untuk pengembangan potensi perkebunan, hingga praktik-praktik beternak yang efisien dan berkelanjutan. Dengan demikian, jalan ini tidak hanya menjadi jalur distribusi barang, tetapi juga jalur distribusi ilmu dan kemajuan.
Dari tanggal 6 Mei hingga 4 Juni 2025, rentang waktu tersebut menandai periode di mana TMMD Ke-124 memancarkan cahaya harapan yang terang benderang di Kelurahan Mansapa. Fokus strategis pada sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan bukanlah sebuah keputusan acak atau kebetulan semata. Ini adalah sebuah strategi cerdas, sebuah pendekatan yang terencana dan adaptif, yang dirancang khusus untuk memberdayakan masyarakat secara maksimal di sektor-sektor yang secara historis dan faktual telah menjadi tulang punggung, pondasi utama, dan motor penggerak perekonomian lokal mereka. Ini adalah investasi pada sektor-sektor yang paling relevan dengan kehidupan masyarakat setempat.
Bayangkanlah skenario ideal di mana masyarakat Kelurahan Mansapa, yang kini dibekali dengan pengetahuan terbaru dan praktik terbaik, mampu mengimplementasikan cara bercocok tanam yang tidak hanya lebih efisien dalam penggunaan sumber daya tetapi juga lebih ramah lingkungan; menguasai teknik pengelolaan kebun yang modern, presisi, dan berkelanjutan; atau menerapkan praktik beternak yang tidak hanya meningkatkan kualitas dan kuantitas produk tetapi juga menjamin kesejahteraan hewan.
Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperbarui ini, potensi ekonomi warga Mansapa yang selama ini mungkin terpendam atau belum optimal, akan melambung tinggi, melejit ke level yang belum pernah dicapai sebelumnya. Ini tidak hanya akan menghasilkan panen yang lebih melimpah atau ternak yang lebih sehat dan produktif; lebih dari itu, ini adalah katalisator bagi lahirnya generasi baru inovator-inovator lokal yang berani, para pengusaha-pengusaha mandiri yang visioner, dan terciptanya komunitas yang berdaulat secara ekonomi, yang memiliki kendali penuh atas sumber daya dan masa depan mereka sendiri. Ini adalah fondasi bagi kemandirian sejati.
TMMD Ke-124 adalah bukti nyata, sebuah testamen hidup, dari kolaborasi yang erat, sinergis, dan tak terpisahkan antara institusi TNI sebagai penggerak utama dan seluruh elemen rakyat sebagai penerima manfaat sekaligus pelaku pembangunan. Di setiap tetes keringat yang mengalir dari dahi para prajurit dan warga yang bahu-membahu untuk pembangunan fisik, dan di setiap kata yang diucapkan, setiap ide yang disampaikan, dan setiap ilmu yang dibagikan dalam sesi-sesi penyuluhan non-fisik, terpatri sebuah keyakinan yang mendalam dan fundamental: bahwa kemajuan Indonesia, keberlangsungan dan kemajuan bangsa ini, adalah tanggung jawab kolektif yang diemban bersama oleh seluruh komponen masyarakat. Dengan secara cerdas dan strategis memadukan kekuatan pembangunan fisik yang kasat mata dan pencerahan non-fisik yang tak kalah krusial, TMMD tidak hanya meninggalkan jejak beton dan aspal yang kokoh di tanah Nunukan Selatan. Lebih dari itu, TMMD telah menanamkan bibit-bibit optimisme yang tak tergoyahkan, semangat kemandirian yang membara, dan asa yang akan terus tumbuh subur, berakar dalam, dan memberikan buah-buah kemajuan di hati sanubari masyarakat Mansapa, mewujudkan mimpi besar Indonesia yang lebih maju, berdaulat, dan sejahtera di setiap sudut negeri. (0911).