PEGUNUNGAN ARFAK – Sebanyak 73 personel tim gabungan TNI-Polri dan stakeholders di Kabupaten Pegunungan Arfak dikerahkan dalam operasi pencarian dan evakuasi korban bencana banjir bandang yang terjadi di kawasan Kali Meyof, Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Dandim 1812/Pegaf, Letkol Czi W.I. Dhanu Abidin, menjelaskan bahwa tim berhasil menemukan dan mengevakuasi enam korban banjir bandang. Dari enam korban meninggal yang ditemukan, satu jenazah korban berhasil diidentifikasi, yaitu Sdr. Harun Meidodga, dan telah dievakuasi ke pihak keluarga korban di Kp. Sembab, Distrik Masni, Kab. Manokwari. Sementara lima korban lainnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat untuk proses identifikasi dan autopsi.
“Proses pencarian pada pukul 13.00 WIT terpaksa dihentikan karena cuaca buruk dan potensi longsor susulan yang dapat membahayakan tim,” terang Dandim 1812/Pegaf.
Diketahui berdasarkan data dari Basarnas Manokwari, masih ada 19 korban banjir bandang dan longsor yang belum ditemukan, yaitu:
- Pit Takaliumang (45)
- George Takaliumang (55)
- Yosi Takaliumang (40)
- Bili Takaliumang (50)
- Andri Mandage (20)
- Fence Mandage (41)
- Jufri Sarenosa (35)
- Olden Mote (25)
- Jhon (40)
- Jun (25)
- Reki Mote (30)
- Melkianus Mandacan (30)
- Robertus Edison Nurak (30)
- Oktovainus Petrus (23)
- Laurensius Danilson (23)
- Yan Leo (26)
- Eleven Primus Elianus (29)
- Epen (20)
- Erik (25)
“Saat cuaca dan situasi aman dan tidak membahayakan tim, kami akan selalu berkoordinasi dan akan terus melakukan pencarian korban yang masih belum ditemukan, yaitu sekitar 13 orang lagi,” pungkas Dandim 1812/Pegaf.
Dandim 1812/Pegaf juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih dari Danrem 182/JO kepada seluruh tim gabungan yang telah bekerja keras di tengah keterbatasan fasilitas.