Babinsa Koramil Martapura Berkolaborasi Pada Pengendalian Hama Tikus di Wilayah Binaan

oleh
oleh

MARTAPURA – Memasuki musim tanam dan panen padi untuk menjaga hasil tanaman tetap terjaga dengan baik. Petani didukung oleh Babinsa dan warga melakukan Gropoyakan hama tikus
di Desa Tambak Anyar Tengah, RT/RW. 05/04, Kecamatan Martim, Kabupaten Banjar, Rabu, (4/12).

Kegiatan tersebut turut dihadiri Dinas Pertanian Banjar dan BPTPH Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Apararat Kecamatan dan Desa, Koordinator BPP, Mantri Tani penyuluh, POPT.

Namun sebelumnya Kegiatan itu, terlebih dahulu dilaksanakan Sosialisasi dan penyuluhan guna untuk memberikan pemahaman dan kerjasama agar ini dapat berjalan dengan baik dan sekaligus pemberian dukungan Pupuk.

Babinsa Koramil 1006-06/Mtp Serda Hady Saputra turut serta dalam Kegiatan aksi gerakan pengendalian (gerdal) yang dilakukan mulai pagi sampai menjelang siang dan menangkap puluhan ekor tikus yang bersembunyi di lubang tanah di sekitar saluran irigasi sawah.

Katanya, Dengan menggunakan alat yang modren pengasapan dan didukung seperti sabit, cangkul dan batang kayu atau bambu, warga dengan kompak berhasil membongkar sarang hama tikus di lubang persawahan.

“Pada awal kegiatan, para petani ini sempat kesulitan menemukan hama tikus yang diburunya. Tapi tanpa kenal lelah akhirnya bisa juga menemukan sarangnya,” ujar Serda Hady

Syaifullah Mantri Tani mengatakan bahwa Kegiatan tersebut sudah kita mintakan kepada dinas terkait, karena ini permintaan para petani untuk sesegera mungkin dikerjakan, mereka mengerti bahwa saat inilah Hana tikus muncul.

Menurutnya, Hal tersebut dilakukan dikarenakan tikus yang terus berkembang biak sepanjang waktu mulai menyerang tanaman padi petani mulai padi usia muda hingga padi dewasa. Akibatnya, tanaman padi dapat rusak dan gagal panen.

“Semoga selain mungurangi populasi hama tikus yang ada di area pesawahan, gropyokan tikus ini juga dapat mencerminkan kearifan budaya lokal tradisional yang murah, mudah, sederhana, ramah lingkungan dan mempererat silaturahim antar para petani.”jelas Syaifullah.(1006).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *