BARITO KUALA – Dandim 1005/Barito Kuala Letkol Inf Andika Suseno, S.I.P. menghadiri Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam (LTT) Padi Kabupaten Barito Kuala Tahun 2025 yang digelar di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Barito Kuala, Komplek Perkantoran Marabahan, Jl. Jenderal Sudirman, Selasa (29/7/2025).
Rapat koordinasi ini menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan penurunan capaian LTT di Kabupaten Barito Kuala, khususnya untuk bulan Juli 2025 yang masih berada dalam kategori zona merah. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dan pemangku kepentingan pertanian, seperti Kepala BBPP Binuang Dr. Atekan, S.P., M.Si., Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel diwakili Bapak Novi, SP, Plt. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Barito Kuala Bapak Jaya Hidayatullah, S.Sos., serta para KJF, mantri tani, dan koordinator POPT se-Kabupaten Barito Kuala.
Dalam sambutannya, Plt. Kepala Dinas Pertanian Barito Kuala menyampaikan bahwa target LTT Kabupaten Barito Kuala untuk Juli masih belum tercapai. “Kami berharap melalui rapat ini kita dapat merumuskan strategi dan komitmen bersama agar Kabupaten Barito Kuala bisa keluar dari zona merah dan meningkatkan produktivitas pertanian,” Ujarnya.
Dandim 1005/Barito Kuala Letkol Inf Andika Suseno, S.I.P. dalam arahannya menyampaikan pandangan yang tegas dan inspiratif mengenai pentingnya keterlibatan semua pihak, termasuk jajaran TNI, dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Letkol Inf Andika juga menggarisbawahi perbedaan karakteristik lahan antara Kalimantan dan Pulau Jawa, yang menurutnya membutuhkan pendekatan dan inovasi lokal. “Kita tidak bisa menyamakan pola tanam di sini dengan yang di Jawa. Kita perlu berani merumuskan strategi yang sesuai dengan kondisi lokal, termasuk dalam memanfaatkan musim dan potensi air yang ada,” Lanjutnya.
Dandim menekankan pentingnya keputusan yang diambil hari ini agar tidak menjadi beban di kemudian hari, terutama dalam menghadapi musim tanam berikutnya. Ia berharap seluruh pihak bisa menyeimbangkan target LTT dengan realitas di lapangan, tanpa mengorbankan keberlanjutan produksi pangan.
“Saya harap kebijakan yang kita ambil hari ini tidak hanya untuk mengejar angka, tapi benar-benar bisa menopang keberhasilan pertanian jangka panjang. Jangan sampai kita mengejar target hari ini tapi mengorbankan musim tanam berikutnya,” Tuturnya.
Di akhir arahannya, Letkol Inf Andika mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus semangat dan bersinergi. “Mari kita jadikan rapat ini sebagai momen kebangkitan bersama untuk pertanian Barito Kuala. TNI akan selalu siap membantu dan menjadi bagian dari solusi,” pungkasnya.
Rapat koordinasi ini juga menghadirkan paparan dari Kepala BBPP Binuang mengenai strategi percepatan tanam dan evaluasi realisasi LTT Juli 2025. Berdasarkan data, dari target total 5.683 hektar untuk Barito Kuala, baru tercapai 3.720 hektar. Beberapa kecamatan seperti Jejangkit, Anjir Pasar, dan Tabunganen tercatat masih memiliki kekurangan signifikan dalam realisasi LTT.
Rapat ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk meningkatkan kerja sama antarinstansi, memperkuat pendampingan kepada petani, serta mengoptimalkan penggunaan alat dan teknologi pertanian agar Barito Kuala dapat keluar dari zona merah dan menjadi daerah percontohan dalam program swasembada pangan nasional.(1005).