NUNUKAN – Di bawah terik matahari yang hangat di ujung utara Kalimantan, Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan menjadi saksi hidup dari geliat pembangunan dan eratnya jalinan kebersamaan. Satuan Tugas Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 Kodim 0911/Nunukan, berdampingan dan bergandengan tangan dengan masyarakat setempat, kini fokus pada tahapan penentu dalam mewujudkan impian akan hunian yang layak melalui program Perehaban Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi Bapak Jailani.
Tahap krusial yang menjadi konsentrasi seluruh personel Satgas TMMD saat ini adalah pemasangan dinding triplek di bagian interior rumah Bapak Jailani. Lebih dari sekadar memasang material penutup, langkah ini merangkum esensi dari “sentuhan akhir” strategis yang bertujuan mentransformasi ruang yang sebelumnya mungkin terasa usang atau kurang nyaman, menjadi sebuah hunian yang tidak hanya kokoh dari sisi struktural, tetapi juga menampilkan tampilan interior yang rapi, bersih, estetis, serta memancarkan rasa kehangatan selayaknya sebuah rumah impian. Selain fungsi visualnya, lapisan triplek ini didisain untuk berperan sebagai isolasi tambahan, memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas suhu di dalam ruangan, menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan tenang bagi keluarga Bapak Jailani dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Momen-momen berharga yang terekam pada hari Sabtu (17/05), adalah cerminan nyata dan bukti tak terbantahkan dari kearifan lokal warisan leluhur: ‘gotong royong’. Anggota TNI dengan seragam lorengnya terlihat menyatu, tanpa sekat, berbaur akrab dengan warga masyarakat dari berbagai kalangan. Mereka bekerja bahu-membahu, berbagi senyum di tengah peluh, berbagi tugas dengan kesamaan tujuan.
Pembagian kerja yang terorganisir secara alamiah tampak jelas di lokasi: ada tim yang dengan ketelitian tinggi melakukan pengukuran dan pemotongan lembaran triplek agar presisi sesuai kebutuhan; ada kelompok lain yang fokus pada pemasangan rangka kayu penyangga yang kokoh sebagai fondasi sebelum triplek terpasang; dan tak jarang pula, tangan-tangan terampil lainnya sibuk dalam proses pemasangan lembaran triplek ke rangka, secara bertahap menghadirkan “wajah baru” yang segar pada interior rumah yang sedang direhab.
Setiap elemen yang terpasang, mulai dari paku terkecil hingga lembaran triplek terbesar, sesungguhnya bukan hanya sekadar material bangunan. Mereka adalah “simpul-simpul kebersamaan” yang terajut erat, secara efektif memperkuat jalinan silaturahmi dan kepercayaan antara TNI sebagai representasi negara dan rakyat. Interaksi ringan yang tercipta di sela-sela kegiatan padat, mulai dari percakapan santai, tawa yang tulus, hingga saling bantu secara sukarela, secara gamblang menggambarkan betapa kokohnya ikatan yang terbangun antara aparat keamanan dan masyarakat di wilayah perbatasan ini. Mereka tidak hanya berupaya membangun struktur fisik rumah, tetapi yang terpenting adalah membangun fondasi kepercayaan, rasa memiliki, dan persatuan yang merupakan prasyarat fundamental bagi kemajuan dan stabilitas daerah.
Kehadiran fisik dan partisipasi aktif masyarakat dalam setiap tahapan pengerjaan rumah Bapak Jailani bukanlah semata-mata karena ajakan formal, melainkan merupakan manifestasi murni dari kepedulian sosial yang tinggi dan rasa memiliki yang mendalam terhadap program TMMD. Warga lokal adalah bagian tak terpisahkan, pilar kekuatan, dan aktor krusial dalam setiap langkah sukses program ini. Keterlibatan tulus mereka menjadi validasi otentik dan bukti paling kuat bahwa program TMMD yang diusung oleh Kodim 0911/Nunukan benar-benar menyentuh hati sanubari masyarakat. Program ini memberikan manfaat langsung dan konkret, secara harfiah mengubah kondisi hunian yang sebelumnya dikategorikan “tidak layak huni” menjadi “layak huni” dalam pengertian yang sebenar-benarnya, mencakup aspek fisik struktural, kenyamanan interior, dan bahkan dampak psikologis yang meningkatkan kualitas hidup penghuninya.
Pemasangan dinding triplek ini hanyalah representasi parsial dari serangkaian panjang sasaran fisik dan non-fisik yang direncanakan dan dilaksanakan dalam TMMD Ke-124 ini. Namun, di balik capaian pembangunan fisik tersebut, tersimpan cerita yang jauh lebih besar: tentang semangat persatuan yang hidup, tentang harapan yang terus tumbuh subur di wilayah perbatasan, dan tentang impian sederhana sebuah keluarga yang kini perlahan termanifestasi menjadi kenyataan berkat “sentuhan kasih” yang diberikan oleh Satgas TMMD dan “gotong royong hangat” yang ditampilkan oleh seluruh komponen masyarakat Nunukan.
Kolaborasi erat ini tidak hanya membangun infrastruktur, melainkan juga membangun kembali rasa percaya diri dan keyakinan bahwa negara hadir, merata, dan peduli hingga ke wilayah terdepan, memastikan bahwa pembangunan dan kesejahteraan dapat dinikmati secara adil dan merata oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Kegiatan TMMD ini adalah bukti nyata komitmen TNI dan seluruh elemen bangsa dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan memperkokoh kedaulatan di wilayah perbatasan.(0911).